The Gogons “James and the incredible incidents” by Tere Liye




Buku setebal 288 halaman terbitan Gramedia tahun 2006 ini kedua kalinya gue baca. Awal baca salah satu karya TERE LIYE ini, dulu sekali pas kira-kira aku masih SMP. Maklum, dari dulu gue emang gadis perpus banget lah (info kagak penting). Nah, dulu belum ngerti bener siapa itu Tere Liye.  Nah, pas kemarin liat-liat di perpus, gue liat buku itu. Nah, gue udah baca tuh buku, gue inget banget. Tapi lupa ceritanya, dan ternyata itu karya TERE LIYE. 

Jenis novel itu adalah metropop. Jarang-jarang kan tere liye nulis jenis Metropop. Jadi gue baca lagi dan ternyata bagus. Meskipun buku ini adalah jenis metropop, dari dulu Tere Liye emang udah punya ciri khas. Meskipun di buku berjenis Metropop, itu pun masih Tere Liye banget. Dan ini buku yang gue sebut sebagai metropop sopan. Kenapa, yaa meskipun metropop, yang menceritakan tentang berbagai lika-liku permasalahan orang-orang metropolitan dengan segala life stylenya, bagi orang desa  nan sederhana kayak gue, life style orang kota mah jauh dari kehidupan gue. Serta pergaulan-pergaulan yang menurut gue vulgar tapi menurut orang kota (mungkin) biasa aja. Itu yang sering gue baca dari novel-novel metropop. Tapi, yang ini kan karya tere liye, jadi tetap saja masih sopan dan mengajarkan tentang kebajikan dan kebaikan (semacam itulah_ tereliye style).

Buku ini bercerita tentang James and his gangs yang diberi nama The Gogons. Total jumlahnya ada 6 orang. Semua nama asli mereka berawalan A. Meskipun pada akhirnya mereka gak dipanggil sesuai dengan nama awalan mereka. James, Dito, Diar, Ari, Adi, dan Azhar. 

Ceritanya mereka bersahabat sejak mereka awal masuk kuliah. Kesamaan huruf Abjad pada nama mereka  yang akhirnya menentukan takdir persahabatan diantara mereka. Di novel ini, mereka semua tokoh utamanya, namun yang menjadi central di cerita “James & the Incredible incidents” adalah James. 

Cerita itu dimulai dengan bahagia, ketika mereka menghadiri pernikahan Adi di Bali. Mereka semua berkumpul di sana. James yang selama ini terkenal dengan sifat play boy nya, dengan reputasi gak pernah diputusin cewek tapi mutusin cewek, diserang oleh beberapa kali mimpi buruk yang membuatnya galau dan bimbang. Karena suatu ketika, ketika ia di pesawat dia menemukan sesuatu yang ada dalam mimpinya. Yaitu seorang gadis bernama Weni, salah satu gadis dalam kenangan masa lalunya. James gak nyangka setelah sekian lama dia bertemu Weni lagi, dan selama ini telah mengganggu tidurnya dengan mimpi-mimpi buruk. Sayang sekali, Weni datang hanya sekejap, dia pergi seketika. James belum sempat tanya apapun, alamat, no hape atau apapun yang bisa digunakan untuk menghubungi dia lagi. Maka, sejak saat itu, James mulai mencari Weni, terakhir dia liat dipesawat, Weni mengenakan seragam pramugari, jadi dia langsung mencari semua data pramugari , tapi tidak ada yang namanya Weni, begitu juga dengan semua daftar penumpang tidak ada yang namanya Weni. 

Sementara itu, James yang sedang kalut dengan kegalauannya mencari Weni. Anggota the Gogons yang lain satu per satu juga menghadapi masalah yang serius. Kehidupan mereka yang beberapa bulan lalu sangat menyenangkan, tiba-tiba berubah 180 drajat. Diar ternyata sakit parah, dan pada akhirnya meninggal. Di pemakaman Diar, James lagi-lagi melihat Weni. Dan dia juga tidak sempat bertanya apapun karena Weni teringat pemakaman ibunya, maka dia lari karena tak kuat membendung tangisnya. Jadi, James semakin yakin bahwa yang dia temui adalah Weni, bukan hantu. Lalu, beberapa minggu setelah kematian Diar, Azhar dan Dahlia (teman mereka juga) kecelakaan, dan mengakibatkan cacat pada Azhar, lalu Dito yang sejak kembali dari Bali ngilang kembali ke Indonesia. Parahnya begitu kembali, dia langsung ditangkap polisi karena sepulangnya dari Australia dia terbukti membawa hampir 5 kg heroin. Tentu saja Dito dijebak.  Musibah bertubi-tubi menimpa masing-masing dari mereka secara beruntun. Parahnya, yang semakin membuat Dito sedih adalah dia tidak tau Diar meninggal dan Azhar kecelakaan. Lalu, kemudian mereka mendengar kabar bahwa Ari, teman paling teliti, paling logis, paling pintar diantara mereka, masuk rumah sakit jiwa. Kabar itu membuat shock mereka. Bagaimana mungkin orang secerdas dia, tiba-tiba gila. Oh iya, Adi, Adi yang beberapa bulan lalu menikah di Bali juga terancam bercerai. 

Ketika The Gogons (tanpa Diar dan Dito tentu saja) dikabari bahwa Ari di rumah sakit jiwa, hari itu juga mereka tancap gas ke Bogor (RSJ nya di Bogor). Dan, apa yang terjadi disana? Ternyata, James ketemu sama orang yang sama yang selalu ada Weni kalau ada orang itu. Dokter di rumah sakit jiwa itu adalah orang yang selalu dia liat ketika dia melihat dan ketemu Weni.  Rasa penasaran James selama ini terbayar sudah. Disanalah penjelasan-penjelasan tentang Weni, dan segala pertemuan-pertemuannya dengan Weni yang bertepatan ketika teman-teman James mengalami sebuah kesedihan. 

Terkejut dan shock, begitu dokter itu memberi penjelasana mengenai siapa Weni sebenarnya. Ternyata selama ini Weni merupakan penderita skizofrenia parah. Selama menjadi pasien RSJ pun, Weni melakukan hal-hal yang sangat keji, membunuh beberapa orang dengan cara yang sadis. Dan James adalah salah satu kunci masa lalu dan obat bagi Weni.

Well, pokoknya buku ini layak dibaca recommended banget buat dibaca bagi para pecinta novel metropop. Karena, menyajikan cerita yang unik dan mengajarkan tentang Persahaban dan bagaimana kita menerima takdir. Tapi, gak tau sih buku ini masih dicetak ulang atau tidak. Dan dibagian akhir cerita ini, TERE LIYE sepertinya masih menulis seri The Gogons dengan judul yang lain. Waaa… semoga saja gue bisa baca seri yang lain. 

@ayufialfarisi, Ambarawa-Ungaran
3 Maret 2015, 11 : 47

Komentar

Posting Komentar

I will be happy reading your comment and response. Tell me what you think please :D

Postingan Populer