Sang Penandai, Tere Liye
“Setiap orang punya kisah tersendiri”
Sang
Penandai , novel fiksi fantasi karya tere liye ini sudah kedua kalinya aku
baca. Sebenarnya, yang pertama dulu mau baca tapi tidak selesai. Tepatnya males
nerusin baca karena yaaa… gak terlalu suka. Tapi, baru aja pengen baca lagi
karena penasaran sama isinya dan akhir ceritanya gimana.
Dulu,
kenapa aku mutusin untuk gak nerusin aku ngrasa gak suka aja sama ceritanya.
(Haha tumben gak suka sama karyanya tere liye). Dan pada akhirnya, kemarin liat
buku ini di rak, terus penasaran sama ceritanya jadi baca deh. Dan udah
selesai.
Novel
ini tere liye banget. Bahasanya alur-alurnya, pokoknya tere liye banget. Dan,
tentu saja novel ini juga membawa pesan-pesan bijak dan kebaikan yang dikemas
melalui cerita fiksi fantasi.
Buku
setebal 295 ini sebenarnya sudah terbit sejak tahun 2011, dan di tahun 2014
bulan Februari sudah cetakan ke IV. Novel ini bercerita tentang kisah beberapa
orang yang mencari jadi diri dan berjuang mengguratkan kisah hidupnya atau
menciptakan dongeng mengenai dirinya.
Aku
pernah bilang bahwa dalam setiap novel atau cerita yang ditulis oleh tere Liye,
selalu ada tokoh central yang netral dan sangat bijak. Nah, Sang Penandai
memerankan peran tersebut. Sang penandai datang kepada setiap insan yang
hampir-hampir tidak punya masa depan. Atau bisa dibilang hampir-hampir putus
asa atas takdir yang menimpanya.
Jim,
salah satu tokoh yang memiliki kisah cinta memilukan karena sang pujaan hati
mati meminum racun. Sang kekasih itu bernama Nayla. Jim merasa begitu menyesal
kenapa dia sangat pengecut tidak berani memperjuangkan cinta Nayla. Penyesalan
yang sangat dalam dan membuatnya terpuruk. Hidup tidak mati tak mau. Disaat
itulah sang Penandai datang menjanjikan kisah yang indah jika Jim mau
meneruskan dan mengguratkan takdirnya. Mau tau kisah jatuh bangun Jim
mengguratkan takdirnya? Baca sendiri ya.. hehe
Selain
Jim, ada juga beberapa tokoh lain yang ternyata mereka harus berjuang membuat
dongeng dan menyelesaikan kisahnya. Sang penandai selalu bilang, bahwa semua
dongeng itu nyata, entah dari mana asalnya bahwa kisah itu pasti ada yang
mengguratkan dan pada akhirnya akan diceritakan turun-temurun kisah itu untuk
memberikan pembelajaran.
Yaaaa..jujur,
baca novel ini aku tidak sedih, tidak juga senang, tidak juga terharu, tidak
juga tertawa, kalau menurutku. Tapi, tentu saja novel karya tere liye selalu
mengajarkan sesuatu bahwa setiap orang punya kisah sendiri-sendiri. Setiap
orang punya cerita. Mau bagaimana kisah hidup kita, kitalah yang
menciptakannya. Meski takdir itu ditangan Tuhan, tapi kita tetap wajib berusaha
dan berhak mendampakan kisah yang indah. Itulah tujuannya kenapa takdir itu
misteri, itulah gunanya masa depan itu rahasia. Itulah gunanya agar kita tetap
bersemangat menjalani hidup dan memiliki harapan untuk memiliki kehidupan yang
lebih baik di masa depan. Tentu saja dengan berusaha dan meminta kepada yang
Maha Penentu Takdir.
In
addition, novel itu mengajarkan kita bahwa Tuhan tidak menciptakan segala
sesuatu dengan sia-sia, setiap manusia punya peran dalam hidupnya. Tokoh Pate
dalam novel ini mengajarkan kita bahwa meskipun dia tidak ditakdirkan untuk
menciptakan dongengnya sendiri, tapi perannya adalah dia membantu orang-orang
disekitarnya untuk membantu mencapai tujuannya. Dia yang melengkapi cerita
hidup yang lain.
Dan itulah ceritanya.Setiap orang punya cerita. Setiap orang
punya kisah, dan kita tugasnya adalah menciptakan kisah kita mau bagaimana.
Kisah yang dilukiskan Tuhan untuk kita selalu berakhir indah, seperti
dongeng-dongeng yang selalu berakhir bahagia. Kalau kisah atau cerita hidup
kita terasa begitu sulit dan buruk, berarti kisah kita belum selesai. Jadi
percayalah dan selalu optimis yaa..
@ayufialfarisi,
Ambarawa – Ungaran 19 Maret 2015
Komentar
Posting Komentar
I will be happy reading your comment and response. Tell me what you think please :D