catatan harian jurnalis

Yap, besok tepat tanggal 30 Agustus 2013 adalah hari terakhir gue menjabat sebagai jurnalis, yang menurut gue pekerjaan itu keren banget. Selesai sudah. Meski kadang rasa malas akut mengalahkan rasa senang gue terhadap kesempatan untuk menjadi seorang jurnalis beneran _yang sayangnya kesempatan menjadi jurnalis beneran itu kagak gue manfaatin secara maksimal_ so poor me.

Jujur aja gue seneng banget dan sangat sangat bersyukur gue dikasih kesempatan buat ketemu dan mengetahui seluk beluk orang-orang keren dari profesi (sementara) gue ini. Gue tau dari dulu sih, kalau orang keren itu awalnya emang gak instan, jadi emang ada pengorbanan dan usaha keras dibaliknya. Tapi seringnya orang yang gak tau kan liatnya oh.. dia sukses dan baik baik saja, dan bahagia bahagia saja.. dan sebagainya.. Dan terkadang malah timbul rasa iri (yang negatif_bukan iri positif) ketika melihat orang lain sukses. Yaaa,, ikutlah kalian senang atas kesuksesan teman kalian meskipun sebenarnya kalian sangat iri. Tapi, gue harap iri itu sebagai pemacu elu buat maju. Bukan malah karena saking irinya, elu nuduh orang itu macem-macem.

Contohnya, elu nuduh orang lain "RIYA" ketika temen elu, atau siapalah itu ngupload atau update status yang intinya dia lagi seneng banget karena keberhasilannya. Ya, jangan suudzon dan semata-mata berpikir dia hanya ingin pamer, Tapi yaudahlah, ucapin selamat kek atau gimana gitu.

karena,, orang itu berhasil itu karena usaha bray, jadi kalau elu pengen kayak dia, yaudah usahalah sekeras dia, atau mungkin lebih keras lagi dan lagi. Jadi jangan cuma iri tapi diem aja, bisanya cuma suudzon dan sebagainya dan sebagainya dan sebagainya. Okay?

Gue tadi wawancara mbak meina. Mbak meina itu salah satu dosen muda di unnes. Gue tau, mbak meina itu pinter dan emang bener. Gue dapat pelajaran banyak dari hasil ngobrol sama beliau.

Kata mbak meina,, mbak meina ngutip dari profesor fatur..
katanya
Biji yang jatuh tidak jauh dari induknya malah akan tumbuh tidak maksimal. Berbeda dengan biji yang rela terbawa angin jauh dari induknya maka dia akan tumbuh subue dan bebas menjulang tinggi. 

begitu katanya, dan kata beliau iya benar memang. Kata-kata itu sempet menyentil gue. Gue pernah berkeinginan untuk menjadi seorang mahasiswa yang sangat brilian, dan dibanggakan banyak dosen sehingga ketika lulus gue bisa langsung direkrut jadi dosen dikampus gue (itu keinginan gue yang dulu ). Nah, setelah dipikir-pikir lagi, bener juga, kalau gue masih tetep pada keinginan itu, maka gue yakin gue gak akan tumbuh dengan maksimal. Seandainya, tercapai keinginan gue itu, pasti gue akan banyak pekewuhnya. karena yang ada gue berada dengan senior-senior gue yang udah kenal gue, dan sangat punya kuasa. Jadi menurut gue, gue gak akan berkembang jika gue tetep mempertahanin keinginan gue yang satu itu.

Tentang Mimpi, tampaknya beberapa hari ini, eh tepatnya beberapa bulan ini, gue telah kehilangan mimpi gue. Iya, gue ngrasa kosong dan gak ada greget, karena gak ada target yang ingin gue capai. Dan gue mau membangun ulang mimpi gue yang kemarin-kemaring sepertinya gue acuhin dan tak terasa hilang diterpa angin. Karena setelah memawancarai beberapa orang sukses, dan semuanya bilang, semua itu berawal dari mimpi,.. dan gue inget kata temen gue, namanya AGUS .. dia ngutip dari kata-katanya albert einsten, bahwa
Jangan pernah nyerah atas segala sesuatu yang benar-benar kamu inginkan (lanjutannya lupa..hahahah) kalau gak salah lanjutannya gini. karena orang yang mempunyai satu mimpi besar akan lebih besar dari orang yang telah mempunyai segalanya. (gitulah pokoknya, gue lupa)

intinyaaa JANGAN PERNAH NYERAH ATAS SESUATU YANG BENAR-BENAR KAMU INGINKAN.

baiklah..


Semarang,
11:37 pm

Komentar

Postingan Populer