Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Jenis - jenis Kopi darI The Espressologist

Ini yang aku dapat dari novel The Espressologist, aku gak bisa ngebayangin gimana bentuk dari masing-masing minuman ini. Mungkin secara tidak tau, aku pernah meminumya, tapi aku senang aku tau. Jadi, jika suatu ketika aku ke coffee shop liat menu-menu ini, dikit-dikit ngertilah :D Jenis-jenis Kopi menurut "The Espressologist by Kristina Springer" 1. Caffe Americano adalah minuman kopi yang dibuat dengan mencampurkan satu seloki espresso dengan air panas. Air panas yang digunakan dalam minuman ini adalah sebanyak 6 hingga 8 ons. Nama dari kopi ini pada awalnya merupakan ejekan bagi orang-orang Amerika yang meminta agar espresso mereka dibuat lebih encer. 2 . Caffe latte berasal dari bahasa itali caffe latte atau caffeltte, yang berarti kopi dan susu. Minuman ini dibuat dengan mencampur espresso (30/60 ml tergantung pesanan) dengan sus yang telah dipanaskan pada suhu tertentu dan di bagian atas dilapisi dengan foamed milk . 3. Capuccino adalah minuman kopi yang b...

The Espressologist

Gambar
“Temukan cinta dalam secangkir kopi favoritmu” Seperti kataku awal tahun, aku akan berusaha untuk mengabadikan semua buku aku baca dalam tulisan. Buku apapun itu. Nah, kali ini aku baru saja membaca buku terjemahan. Yah, meskipun, sejak masuk sastra Inggris aku tak begitu suka dengan buku terjemahan. Karena, setelah membaca aslinya dalam bahasa Inggris lebih enakan baca versi bahasa Inggrisnya. Jadi ketika membaca novel terjemahan, bahasanya terlihat aneh aja. Eniwei, aku sebenarnya gak tau kalau novel ini terjemahan. Aku butuh bacaan ringan setelah aku baca yang berat-berat. Hahay gaya lu dah. Lalu, aku liat buku ini di rak, dan aku membaca sekilas. Dan, aku tertarik untuk membaca karena buku ini ada hubungannya dengan kopi. Langsung saja, judul novelnya adalah The Espressologist. Penulisnya adalah Kristina Springer. Buku terbitan Naura books pada tahun 2012. Bukunya setebal 291 halaman belum termasuk halaman sampul. Buku ini sebelum diterjemahkan diterbitkan oleh Farrar Str...

Bahasa Inggris dan Martabat Orang Jawa

Gambar
Seringnya, kalau aku mengajak muridku untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa Inggris di luar kelas bahasa Inggris, ketika mereka tidak bisa merespon, maka mereka akan menjawab seperti ini, “aku wong jowo kok bu, dudu wong Inggris.” Aku tau, mereka bilang begitu karena tidak tau bagaimana merespon memakai bahasa inggris. Dan sesungguhnya, aku tidak suka jika ada yang berkomentar seperti itu. Aku sampaikan juga ke murid-muridku, bahwa meskipun kita orang jawa, bukan berarti kita tidak bisa bahasa inggris. Bukan berarti pula, dengan mempelajari bahasa Inggris, itu berarti kita mengkhianati ke Jawa-an kita. Maka, di kelas, aku khotbah ke mereka. Bahwa sesungguhnya, kita mempelajari bahasa Inggris, bukan karena nanti akan keluar ke ujian nasional. Lebih dari itu. Mempelajari bahasa Inggris itu karena kita ingin meningkatkan martabat kita, khususnya martabat orang jawa. Bukan berarti aku ingin memposisikan budaya asing lebih tinggi daripada budaya Jawa. Bukan, bukan seperti ...

RINDU

Gambar
Percuma saja kau banyak membaca tapi kau bungkam, kata Wiji Tukul. Yap, bener juga. Pernyataan itu sama aja dengan percuma berilmu tapi enggak menyampaikan. Well, eniwei, bukan itu yang ingin aku bicarakan. Mulai tahun 2015 ini, aku ingin mengabadikan buku apa aja yang aku baca dan mulai menuliskan apapun tentang buku yang baru aja aku baca. Jadi, nantinya akan ada label khusus berjudul ‘Buku’ di blog ini. Yah, itung-itung mengasah kemampuanku dalam menganalisis atau mengomentari atau sekadar mengatakan bahwa ‘aku suka’ sama buku-buku yang aku baca. Begitulah, maka di tahun 2015, buku pertama yang baru aja selesai aku baca adalah RINDU karya Tere Liye.   Hmm.. aku mulai dari mana ya? Ada ciri khas yang tere Liye banget. Ketika kau baca tulisannya, orang yang sering membaca karyanya Tere liye, pasti udah bisa ngerasain bahwa tulisan-tulisan Tere Liye punya khas tersendiri. Meskipun, kalau aku sih, jika terus menerus secara berunturut-turut hanya membaca novelnya tere L...

A teacher ?

Menyempatkan menulis sebelum berangkat ke sekolah, Alih-alih membaca untuk mengerjakan revisi, aku membuka salah satu buku catatan.  Dan, menemukan beberapa rekaman kejadian sederhana tapi mengesankan, menemukan beberapa catatan-catatan nggak penting yang diduga aku menulisnya ketika aku dilanda suatu kebosanan penuh, menemukan pula catatan catatan berbau motivasi, ada pula catatan mengenai rancangan kisah cinta yang rumit yang aku imajnisikan yang nantinya akan aku hadirkan dalam novelku kelak (tapi gak pernah selesai-selesai *hadeh), dan ada banyak lagi, semua campur aduk. Entahlah, dari SD (mungkin TK), aku seringnya bermasalah dengan mengorganisir catatanku, ditambah tulisanku yang.. hmm.. well... bisa disebut artistik, saking artistiknya jadi terlihat seperti gambar abstrak yang terkadang sulit dipahami. Ah, sudahlah, bukan itu yang ingin aku bicarakan.  Berhubung, hari kemarin lagi rada bad mood dikantor, ditambah lagi dihari pertama mengajar di tahun 2015, a...

Hey you!

Hey tegar! Kenapa menghilang Hey sabar! Kenapa lenyap Hey tawa! Kenapa musnah Hey senyum! Kenapa pudar Hey tanya! Kenapa ada Hey cinta! Kenapa rasa Hey you! Kenapa aku Ambarawa, Sabtu 3 Januari 2015 @ayufialfarisi