Trapped

Hujan rintik diluar kaca menyisakan embun. Ah, kalau saja, tembok itu bisa kuterjang dengan bebas, pasti akan dengan cepat aku merasakan tetesan air hujan di luar sana. Tapi, beling kaca itu terlalu tajam. Rasanya aku masih terlalu pengecut terkena goresan kaca itu, masih terlalu lemah untuk melihat warna darah yang terlalu tajam menurutku. 

Secangkir kopi itu sudah cukup. Hanya saja, nyanyiannya terlalu bising. Aku sungguh tidak suka. Sedangkan, terasa sepi di sini.. (hati). 

Tulisan-tulisan yang tidak berguna, tak ayal hanya sebuah coretan sampah. Orang diseberang sana sudah sangat sebal. Mungkin saja, dia ingin segera mencekikku karena saking gemasnya. 

Huh! Akhirnya, pecahkan saja gelasnya, biar ramai... Seperti kata Dian sastro.
Tapi, aku tak akan lari ke hutan lalu ke pantai, aku lebih senang menari bersama hujan di halaman rumah. Hanya beberapa langkah saja dari sini.

(Tersenyum)

by Ayufi

Semarang, 7 April 2013
 7:58 pm



Komentar

Postingan Populer