Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Bisakah aku melihat bintang bersamamu?

Aku tahu, bahwa bintang ada banyak sekali di alam semesta ini. Bahkan, tidak hanya banyak, tapi ribuan. Sangat cantik dan mengagumkan Jika suatu ketika aku sudah menjadi orang hebat. Bisakah aku melihat bintang bersamamu? Ditulis oleh Ayufi Semarang, 20 Maret 2013 3:48

Secangkir Kopi

Secangkir kopi panas lagi-lagi tentang kau lalu ku seduh Secangkir kopi dengan aroma coklat Jangan lagi, Tapi, kuulangi Secangkir kopi manis Tak bisa kuhindari, Aku memang mengagumimu Secangkir kopi di malam hari Seperti kutukan, lagi-lagi tentang kau Ditulis oleh Ayufi Semarang, 19 Maret 2013  2 : 45 #original

Untitle (5)

Ketika suatu saat, sebuah pelangi akan datang kalau hujan turun tidak terlalu lebat. Rintik gerimis kecil yang bertemu dengan secercah cahaya dari langit. Paduannya kemudian berpendar dan berwarna-warni di angkasa. Aku akan tau, tiba saatnya mungkin akan tiba senyum itu. Aku akan mengerti kala tidak menyenangkan terasa tidak akan datang lagi.  Suatu ketika, aku hanya akan berdiri dan menatap langit. Mempertanyakan, kabar hujan yang kian lama jarang berkunjung. Aku tak tau, sebenarnya seberapa inginnya aku berinteraksi dengan dinginnya angin badai lalu hujan. Ya, itu tidak akan menjadi masalah, karena aku terbiasa kedinginan kala panas. Tapi, aku yakin, pasti tak akan ada yang rugi pada penantian yang pasti. Bulan januari lalu, aku melihat bunga dahlia, mawar dan bugenvil bermekaran di taman. Tidak terlalu indah dengan proporsi yang kecil. Tapi, hujan turun deras sekali. Kala itu sore hari, agak petang, dan sedikit gelap.  Tapi, satu hal. Aku berdiri membiarkan diriku b...

Just to know

Just to know When I ask you Why? No answer existence Just the rain falls smoothly Just to know When I need to lean on Why? No shoulders existence Just painting the glass on eyes Just to know Why? No one Nothing Ayufi Semarang, 14 Maret 2013

Udah Tidur?

Udah tidur? Belum.. Udah tidur? Belum..... Udah tidur? Belum... Udah tidur? Belum... Udah tidur? Belum.. Uda Sampai kapan kau akan menjawab dengan hal yang sama?  Sampai kapan kau akan membuatku mengharapkanmu? Ambarawa, 13 Maret 2013 2 :33 am

#eksperimen

"Bukan karena sedih aku menangis. Tapi karena angin yang berhembus, lalu membuat mataku berair" --- I miss you ---- Aku nangis liat drama korea "I miss you". Filmnya serius, tipe filmnya romantic action gitu. Dari episode pertama sudah bikin nangis. Dan, quote di atas adalah yang paling aku suka. Hmm.. mungkin aku bisa menggunakan alasan itu suatu ketika. sok sokan pura-pura tegar dan jadi wonder woman :D #ngok  tapi, muncul dalam benakku untuk tau lebih tentang orang yang suka memendam rasa sedihnya. Apakah itu wajar? Apakah itu gangguan psikologis? Apakah itu merupakan kelakuan orang tipe tertentu? #hmmm  Aku, jadi berpikir. Mungkin saja ada beberapa alasan mengapa orang-orang suka menyembunyikan kesedihannya. Suka menyembunyikan masalahnya. Mungkin aku harus menjadikan diriku sendiri eskperimen. Apakah ada landasan psikologisnya? Ini menarik.  Ayufi Ambarawa, 12 maret 2012 11 : 46 PM

-_-" Fiuh

See... You know... Don't Try.... To tell anything... About your feeling to others... You just will bother others... With your unimportant words... Okay, then,,, Just keep silent... #sometime illution world is more comfortable than real world, because the illution is not hurt :D, it will not protest you when you tell anything unimportant. #trust me it works :D ayufi Semarang, 11 Maret 2013 

meracau...cacacacaca (untuk sekian kalinya)_

Selamat malam :D Haduh, sebenarnya gue (halah, pake "gue" gak papa ya? lebih nyaman :D) mikir-mikir lagi kalau mau nyampah di blog. Yah,  rasanya kok terliat ngliatin banget kalo ternyata seorang ayufi itu sering galau. Ahahah.. lagian siapa ayufi? Bukan siapa-siapa sih. Cuma wanita biasa (ecieee..wanita.. :D, karena ternyata saya berumur 20 tahun, jadinya wanita kan?). Jadi sebenarnya tidak masalah sih kalau mau galau, lagian siapa juga yang mau ngurusin gue? Nah, masalahanya umur yang 20 tahun itu sudah saatnya berpikir jauh kedepan. Jangan terus menerus bercengkrama dengan masalah sendiri. Sudah saatnya berpikir visioner. ya tidak? Tapi, tetap saja rasanya, selama gue masih kuliah dan merasakan yang namanya mahasiswa dan masih bebas  sebelum gue ada ikatan pernikahan, ya menurut gue sih sah sah saja. Karena gue, bukan malaikat yang begitu sempurna, yang begitu selalu terus menerus bahagia. Gak seru kan kalau hidup bahagia terus?Tetep ada kalanya galau. Entah apa yan...

The Masker Boy

Aku begitu penasaran dengannya. Ketika itu, aku menemukannya di suatu upacara kemerdekaan. Nah, ketika itu, inget sekali kita berada dalam lapangan yang sama dan kemudian bertemu di tempat parkir yang sama. Dia selalu pake masker untuk menutupi wajah. Dan almamaternya banyak sekali bedge yang tertempel. Kuduga, dia adalah seorang aktivis. Kenapa aku sekarang jadi penasaran? Jika sekali saja waktu itu, mungkin aku tak akan sepenasaran ini. Dan jika sekali saja, pertanyaanku akan berhenti "aneh banget sih? Ngapain pake masker segala coba?" nah itu saja. tapi, beberapa bulan ke depan setelah itu. Aku kembali bertemu dengan orang bermasker itu. Apa mungkin dia orang yang beda? Ah, kurasa tidak, aku masih ingat parasnya begitu jelas. Dan, sekali lagi, dia membuatku bertanya-tanya.. Lalu, beberapa bulan kemudian itu pun, saya kembali bertemu dengan orang bermasker itu. Dan begitulah, sampai sekarang aku penasaran dengannya. Kenapa? Kenapa dia SELALU memakai masker? Siapa dia? ...

Saya Lebih Suka Mendam Masalah Dalam-Dalam, Jauh

Rasanya itu sesuatu yang ingin meledak tapi gak bisa.. lalu bagaimana?  Ya, rasanya tidak enak. Untung saja, aku dianugerahi sesuatu dan entah apa itu. Sehingga sampai sekarang pun saya masih kuat untuk memendam masalah sendiri. Bukannya saya tidak percaya terhadap sahabat-sahabat saya, teman-teman dekat saya, atau bahkan murrabi saya. Sungguh, saya hanya tidak mau merepotkan orang lain. Setiap orang punya masalah, nah apa hak saya menambah beban orang lain dengan membagi masalah saya? Menurut saya, orang itu berhak menerima penampilan terbaik dari kita. Berhak menerima senyum kita yang terbaik. Selalu tampil ceria itu baik, selalu memberikan senyuman terbaik kita itu baik, karena senyum itu menular dan akan menghasilkan senyuman juga. Tapi, memendam dan menyembunyikan masalah adalah hanya untuk saya. Bagi kalian yang gak kuat, ceritakan saja. Kalau saya, bahkan bercerita kepada buku harian dan blog ini pun masih belum bisa benar-benar percaya.  Saya penden...

Instrument

Layaknya sebuah instrument musik, tanpa bicara, tanpa kata, hanya akan ada musik yang mengalun indah, hanya akan ada kepala yang berpikir tentang sebuah makna, hanya akan merasakan alunannya, dan tak ada kata.. Ditulis oleh Ayufi Semarang, 6 Maret 2013 8:12 am