Hadiah Terindah untuk Pak Zainudin

Catatan Kajian Dhuha


Sayang sekali setiap kali pergi kajian dengan materi dan pembicara yang bagus tapi saya tidak mencatat. Minggu kemarin, di Masjid Sunda Kelapa ustadz Syamsul Arifin Nababan terjadwal untuk menjadi pembicara. Ada yang tau siapa beliau? Beliau adalah mualaf. Dulunya beliau adalah seorang misionaris. Meskipun mualaf, tapi keilmuan dan dakwah beliau sungguh luar biasa.
Beliau mendirikan pesantren mualaf untuk membimbing para mualaf yang baru saja masuk islam, di Jakarta dan di beberapa daerah minoritas muslim.

Dalam sebuah cerita, beliau bertemu dengan seorang partner dakwah di NTB. Namanya adalah bapak Zainudin. Pak Zainuddin ini juga seorang mualaf, namun meskipun mualaf tapi semangat dakwahnya luar biasa. Melalui dakwahnya, pak Zainudin sudah berhasil mengislamkan banyak orang di daerah. Taukah apa yang lebih luar biasa? Pak Zainudin melakukan dakwahnya dengan berjalan kaki. Oleh karena itu, ustadz Nababan memberikannya sepeda motor untuk dipakai beliau berdakwah, sehingga beliau tak perlu lagi berjalan kaki.

Singkat cerita, tahun lalu pak Zainudin mengatakan kepada ustadz Nababan bahwa beliau ingin merasakan ramadhan di Jakarta. Maka dengan senang hati ustadz Nababan menyambut beliau di Jakarta. Dalam sebuah acara, ustadz Nababan mengundang beberapa duta besar negara-negara di Timur Tengah, salah satunya adalah duta besar Arab Saudi. Di momen tersebut, Ustadz Nababan memperkenalkan pak Zainudin kepada duta besar Arab Saudi, bahwa pak Zainudin ini telah mengislamkan banyak orang di daerah. Mendengar kabar tersebut, duta besar Arab Saudi sangat senang dan bangga terhadap pak Zainudin. Maka, duta besar Arab Saudi memberangkatkan haji pak Zainudin tahun itu juga. Masyaallah.

Niatnya hanya datang ke Jakarta untuk merasakan ramadhan di Jakarta, karena kuasa Allah beliau bisa datang ke tanah suci. Kabar bahagia itu tidak hanya sampai disitu. Qodarullah, pak Zainudin meninggal di tanah suci saat melaksanakan ibadah haji. Beliau meninggal ketika sudah mendapatkan haji. Dalam foto yang diperlihatkan oleh ustadz Nababan, wajah pak Zainudin terlihat damai, bercahaya (menurut saya) dan dahinya mengkerut. Dalam sebuah hadits, ketika jasad berkeringat atau dahinya mengkerut, itu adalah tanda bahwa orang itu khusnul khotimah. Beliau disholatkan oleh ribuan jamaah dan jasadnya disemayamkan di kota suci Mekah. Subhanallah…

Saya terharu dan merasa kecil. Pastilah Allah kasih yang terbaik bagi pak Zainudin yang sudah dengan ikhlas memperjuangkan agama Allah. Apa yang diperbuat akan dibalas berkali-kali lipat oleh Allah dunia maupun di akhirat. Saya jadi malu sendiri, mereka memiliki jiwa militan meskipun mualaf, semangat menyebarkan kebaikan. Sedangkan kita? Khususnya saya, sudah sejakk lahir islam namun ilmu masih cetek, dan belum banyak berbuat dan bermanfaat bagi umat.
Itu salah satu kisah yang diceritakan ustad Nababan, semoga bisa menginspirasi kita untuk semangat menyebarkan kebaikan.


To be continued 👉 klik disini 

Ditulis di Jakarta, 16 April 2018
ayufialfarisi



Komentar

Postingan Populer