RAFTING :D

Sesungguhnya ada banyak tempat yang telah aku kunjungi selepas aku mengepos dalam label jalan-jalan yang terakhir. Akan tetapi, tak sempat aku mengabadikannya dalam tulisan. Tapi, selagi aku sempet aku akan mengabadikannya.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Minggu tanggal, 15 Desember 2013, aku beserta satu tim kkn sadeng jalan jalan ke Magelang. Bukan ke borobudur, atau bukan ke candi mendut, atau bukan ke kia langgeng. Tapi, ke sungai. Ngapain? Bukan mau mancing, bukan mau berenang, bukan mau nyuci karpet, bukan mau jeguran (mandi sambil main air), bukan pula mau buang sampah *eh, tapi kita berpetualang di sungai.

Petualangan yang seperti apakah itu? :D

***
Arung jeram atau istilah kerennya itu rafting. Menurut sumber yang aku baca, arung jeram sebenarnya sudah ada sejak dulu. Tau sendiri kan kalau di Indonesia negara yang kebanyakan airnya. Termasuk sungai-sungai, contohnya di Kalimantan sungainya banyak, nah sejak dulu aktifitas persungaian melintasi sungai itu telah dijalani oleh masyarakat. DI jaman modern ini arung jeram sudah menjadi semacam aktivitas yang menyenangkan untuk rekreasi, dan olah raga petualangan.
Di negeri yang terkenal dengan patung liberty,  kegiatan arung jeranm sebagai olah raga dipelopori oleh Mayor John Wisley, MJW adalh seorang ilmuwan yang memimpin sebuah ekspedisi di sepanjang sungai Colorado, pada tahun 1860 an. Pada waktu itu, perahu yang digunakan terbuat dari kayu. Lalu di akhir abad XIX seorang ilmuan Belanda memimpin ekspedisi menyusuri sungai Kapuas dan Mahakam di kalumantan, dengan menggunakan perahu suka Dayak yang terbuat dari kayu. Perjalanan ini menempuh waktu hampir satu tahun.

Wow, seru banget ya kan? Setahun, bisa dibayangin, kalau tenang sungai besar biasanya ada buayanya, kalau enggak tenang, biasanya jeramnya mengerikan. Tapi, seru :D (aku ngomong apa ya?)

intinya Arung jeram adalah petualangan yang paling seru dan aku impi impikan sejak dulu. Nah, kemarin akhirnya aku berhasil memenuhi keinginanku untuk rafting.  Bukan di sungai Kapuas, bukan di sungai Mahakam, bukan di sungai Nil, tapi di sungai ELO di magelang.
 Di magelang sendiri, untuk wisata arung jeram ada tiga buah sungai yang digunakan. Untuk tingkatan yang paling rendah adalah sungai ELO, yang kedua sungai  Progo (Progo Atas dan Progo Bawah, yang lebih menantang itu yang Progo Atas), dan yang ketiga adalah sungai Serayu. Kata guide yang waktu itu ada di boat kita sih, sungai Serayu tingkatane udah yang paling profesional, udah biasa digunakan untuk olah raga.

Nah, minggu kemarin, berlima belas, kita mengaungi sungai ELO, karena masih pemula. Karena kita berlima belas, jadi kami terbagi menjadi tiga kelompok atau tiga boat. Satu boat harusnya bisa enam, tujuh ditambah guidenya satu. Tapi, karena kita biar adil, jadi lima lima. Kalau di boatku, ada tujuh orang ditambah guidenya, soalnya ada tambahan satu.

Untuk harga, dihitung per orang, per orang Rp 110.000,- . Tapi, kalau banyak orang bisa nego kok. Harga segitu itu, udah termasuk transportasi, udah termasuk hidangan di tengah jalan. Jadi nanti di tengah perjalanan kita berhenti untuk istirahat, dan minum sebuah kelapa muda dan makan gorengan. Lalu setelah selesai, atau tiba dipangkalan, akan disuguhi dengan hidangan makan besar. Menurutku, hidangannya enak dan memuaskan.

Untuk lama perjalanan sekitar tiga jam. Jadi tiga jam sepanjang 12 km. Sepanjang itu kita mendayung. Jadi, siap siap aja tangannya pegel pegel bagi orang yang gak terbiasa. Baru beberapa kilo udah capek.

Tips ketika melakukan arung jeram.
1. Dengarkan instruksi dari guide (buat pemula), kalau disuruh dayung ya dayung kalau disuruh stop ya stop. Tips mendayung yang baik adalah, jangan terlalu cepat, seirama dan serempak serta dalem dayungnya. Kalau bisa biar cepet laju boatnya di kasih kode dayung, misalnya tu wa tu wa tu wa (satu dua maksude), atau da yung da yung atau si ngo si ngo (itu adalah jargon andalan kkn sadeng 46, singooo ndaa  :D).

2. Pegangan yang kuat saat, kaki lebih baik dimasukkan ke dalam kolong boat untuk membantu menjaga tubuh agar tidak jatuh. Penting ini, karena temen gue jatuh dua kali.

3. Saat terlanjur jatuh, hal yang dilakukan adalah, jangan panik. Kalau jatuh di daerah jeram, kaki dinaikkan dan ikuti arus, dan untuk partner yang enggak jatuh, tarik teman yang jatuh ke boat dengan memegang pelampungnya.

4. hati hati dengan guide yang nakal, biasanya nanti akan ada permainan balikin boat lawan atau membalikkan boat sendiri. Guide akan membalikkan boat agar kalian tercebur, atau kalau enggak, nanti disaat lengah, guide akan ndorong kalian dari boat ke sungai, agar tercebur. Termasuk aku juga jadi korban guidenya, dan aku malu banget sama teemnku yang ngangkat aku dari sungai ke boat katanya aku berat -_-".Jadi, Hati hati, kalau udah jatuh, stay cool aja sambil cengenngesan, pokoknya jangan terlihat panik.

***
Rafting itu seru banget. Ya, sebenarnya tantangannya enggak terlalu ekstrim sih, diatas boat rasanya jeramnya tidak terlalu membuat jantung berdebar. Waktu itu kita sebentar lagi finish, tiba-tiba beberapa anak pada njebur, entah itu dijeburin sama guidenya atau njebur sendiri. Terus tiba-tiba aku aku jebur (lupa aku dijeburin apa jebur sendiri ya?),  dan ternyata arus sungai yang keliatannya kecil dan sepele, apalagi jika di atas boat rasanya cuma gitu aja, ternyata tidak seperti itu. Arus itu cukup kuat untuk membuatmu terseret . Kayak aku, juga termasuk korbannya, kakiku terkantuk batu, dan menyebabkan kakiku biru. Untung ada temenku yang narik pelampungku jadinya aku gak jadi terseret arus.

Suatu ketika ingin kesana lagi, dengan tantangan yang lebih besar, Sungai Serayu misalnya. :D
Buat kamu yang suka tantangan, rekomended banget deh rafting :), tapi kalau musim hujan gini, kamu cuma bisa sungai ELO aja, kalau sungai yang lain katanya terlalu berbahaya :)

*DesemberCeria

*Petualangan :D

*ayufi 291213