Bacakan Buku Sejak Bayi



Dulu ada film berjudul Baby Day's Out yang bercerita tentang seorang bayi sekitar umur sepuluh bulanan dari seorang keluarga yang kaya raya. Bayi ini sudah dipantau oleh penjahat yang ingin menculik bayi ini untuk meminta tebusan.

Di awal film diperlihatkan sang bayi dibacakan buku oleh baby sitternya sebelum tidur. Singkat cerita penjahat berhasil menyamar menjadi tukang foto lalu menculik bayi itu. Dibawalah bayi itu ke markasnya. Ternyata hal ajaib terjadi, karena bayi itu berhasil kabur. Ya, dia teringat semua gambar yang pernah diceritakan dibukunya oleh sang baby sitter, sepanjang film bayi merangkak itu bertualang mengunjungi semua hal yang dia ingat di dalam buku. Naik bus, ke kebun binatang, dan sebagainya.

Ajaib tentu saja, bayi itu selalu bisa lolos dan kabur dengan selamat melewati jalan raya, hampir ketabrak truk, masuk kandang gorila, naik ke atas kontruksi bangunan yang tinggi. Kayaknya tidak mungkin hal itu terjadi, ya namanya juga film. Jadi itu memang hanya terjadi di dalam film.

Ya intinya, ternyata bayi sekecil itu dia bisa bertualang berbekal buku yang dibacakan untuknya. Wah amazingnya bayi yang kita kira tidak mengerti, ternyata mengerti dan tersimpan memori itu diotaknya.

Lalu, semakin mempelajari tentang pengasuhan, ternyata memang penting membacakan buku ke anak sedini mungkin, bahkan sejak dalam kandungan. Otak bayi yang seperti spon menyerap segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya.

Membaca buku juga bisa jadi salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan bayi. Semakin banyak kosa kata yang dia dengar sejak dia lahir, dia akan memiliki potensi cerdas lebih besar dari pada bayi yang tidak pernah terpapar buku sama sekali.

Lebih lengkap saya akan membahas lebih dalam tentang manfaat membacakan buku sejak bayi.

Bogor, 24 April 2020

Salam
 ig @ayufialfarisi





Komentar

Postingan Populer