Takdir dan Pak Hoak

Sejak sekolah dasar kita diajarkan bahwa takdir itu ada dua. Takdir yang bisa diubah dan takdir yang tidak bisa diubah. Takdir yang bisa diubah bisa diusahakan dan dikuatkan dengan doa. Takdir yang tidak bisa diubah seperti kematian, kelahiran, dan rejeki.

Mengenai takdir, ini menarik.
Takdir terungkap diujung usaha bukan. Kita diminta berusaha semampu kita hingga takdir terungkap. jadi, takdir itu harus dijemput.


Mengenai takdir, mungkin sudah takdir bahwa skenario ini akan terjadi. Menarik, karena dampaknya tak akan disangka akan sebegitu besar.

Mengenai kejadian, di kota Jakarta, mengenai seorang gubernur, sebut saja namanya bapak Hoak. Sudah jadi rahasia publik bahwa pejabat yang satu ini memang membawa perubahan yang dirasa positif bagi rakyatnya. Sehingga, keburukannya pun tertutupi oleh hal-hal baik yang dilakukannya. Ini permasalahan akhlak. Seperti yang diketahui banyak orang, bahwa bapak yang satu ini dikenal dengan gaya bicaranya yang to the point bahkan  cenderung kasar. Sering, mengucapkan kata-kata yang kurang pantas di depan umum dan sering mengumpat. Tetap saja, dia adalah seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang harus menjadi contoh. Akhlak seseorang bisa dilihat dari cara dia berbicara bukan. Kata seseorang pejabat juga, seorang pemimpin boleh tegas, keras, tapi dia tidak boleh kasar didepan umum. Saya setuju.

Beberapa waktu yang lalu, sepertinya Allah telah menunjukkan kuasaNya. Orang yang suka berbicara kasar itu (mungkin) secara tidak sengaja (kata dia) telah menyakiti hati umat muslim dengan perkataannya. Apalah kuasa manusia jika Allah sudah bertindak. Kebiasaan berbicara blak blakan dan terlihat tanpa dipikirkan itu ternyata membawa dampak yang besar. Itu kalau bukan kuasa Allah, siapa lagi. Jika Allah ingin menutupi aib kita, maka terlihat baiklah kita dimata manusia. Tpai, kalau Allah ingin membuka aib kita, yasudah itulah yang akan terjadi.

Dari peristiwa diatas, kita bisa mengambil hikmah bahawa Allah ingin menunjukkan siapa-siapa yang baik dan pantas, dan siapa siapa yang tidak pantas kita hormati. Selama, ini kita telah banyak memaklumi hal sepele mengenai cara bicara beliau yang blak blakan seperti itu. Menganggap bahwa itu mungkin khas beliau, yang penting kan apa yang dia lakukan dan lain sebagainya. Namun, dari sedkiti ucapan saja Allah bisa membuat banyak orang membuka mata tentang karakter seseorang yang sebenarnya.

Semoga dari peristiwa ini kita juga memahami bahwa ini semua mungkin sudah takdir. Mungkin Allah ingin membuka jalan perjuangan kita untuk memiliki pemimpin yang baik dan sesuai dengan perintah Allah. Maka, pada tanggal 4 November 2016, mungkin akan menjadi sebuah catatan sejarah.

4 November 2016 tidak ada yang tau apa takdir Allah yang sebenarnya. Mengenai 4 November nanti, semoga Allah menunjuukan takdir yang baik bagi kita semua. Semoga tidak ada hal yang buruk terjadi, semoga Allah melindungi mereka-mereka yang turun ke jalan menjemput takdir. Semoga Allah selalu menunjukkan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Amiin.

#Menujuaksibelaislam
 
@ayufialfarisiPak
Jakarta, 3 November 2016

Komentar

Postingan Populer