Catatan Hati Seorang (Calon) Guru - I
Note : Satu Setiap insan di dunia ini pasti mengalami perubahan. Sedikit banyak pasti berubah. Waktu berlalu begitu cepat. Kurang lebih empat tahun yang lalu, aku diantarkan ke kos. Ayah, ibu, Dimas, mbah Putri, Paman mengantarkanku waktu itu. Kalau dipikir lagi, sebenarnya sedikit berlebihan, apalagi rumahku tak begitu jauh dari rantauan. Tapi kemudian aku menyadari, bahwa itu adalah wujud rasa bahagia dan rasa kasih mereka terhadapku. Tak main-main, bersamaan dengan itu, tentu mereka memiliki harapan besar terhadapku, kelak akan menjadi orang yang berguna dan bisa memuliakan keluarga. Apalagi, dari sejarah keluarga ayah dan ibu, tak ada yang berhasil menuntut ilmu di perguruan tinggi sampai tuntas, dan menjadi sarjana. Kini hampir empat tahun berlalu. Mudah-mudahan tidak terlalu mengecewakan ayah dan ibu bahwa aku sampai detik ini, masih mengerjakan tugas akhir. Meski, ayah dan ibuku hanya mengerti bahwa putrinya masih harus ‘berurusan’ di kampus, namun tentu saja mereka ber...